Sabtu, 23 Desember 2017

Jurnal fasilitator 2
Menemukan jati diri dengan memfasilitasi.


Memilih peran menjadi fasilitator disamping kesibukan sehari-hari sebagai ibu rumahtangga dan ibu bekerja bukan hal yang mudah. Harus bisa mengatur gadget time dan lebih merapihkan tugas tugas yang lain agar mudah di ingat, dikerjakan.
Seakan mereview kelas bunsay yang lalu. Kembali terbiasa menjalankan komunikasi produktif, melatih kemandirian anak anak. Dalam fase ini tersadar bahwa dulu melakukan tantangan t10 hanya sebatas melaksanakan saja, setelah itu siap menerima materi baru dan berlatih lagi di game selanjutnya.
Menarik memang saat perkuliahan didesain seperti sebuah game,yang bisa memacu adrenalin kalau setorannya telat atau melihat milik teman lebih baik. Seakan haus ingin cepat mengetahui tantangan yang harus dilakukan pada materi selanjutnya. Sayang nya seperti game juga kalau sudah terlampaui maka permainan sudah selesai dan selesai sudah tanpa berlanjut lagi.
Menjadi fasilitator seakan mereview lagi dan mengingatkan bahwa berkomunikasi, melatih kemandirian harusnya tidak terputus pada saat di dalam kelas. Berkomunikasi dan melatih kemandirian akan terus berlanjut sampai anak anak dewasa.
Merasa pas dengan peran ini, kembali menemukan track yang sempat hilang. Learn dan unlearn, saat ini saya berada dalam fase unlearn. Baru paham nih maksud dari learning by facilitating terasa banget efek nya di saya.
Kepanjen, 20 Des 2017

Minggu, 03 Desember 2017

Berimajinasi lah...



Bercerita tentang temannya yang lucu, ada hal yang ditanyakan elra kali ini “kok bisa ya Bu temenku itu lucu, ada aja yang di pake Hanifah (nama teman yang dimaksud) Yaang bikin aku dengan teman yang lain tertawa”.
Berimajinasi,membayangkan sesuatu yang di pakai temen elra seperti beneran” jawab saya
Iya e… sapu bisa jadi sepeda motor.. masih banyak lagi yang bikin aku sama teman-teman tertawa” lanjut nya bercerita

Hm… ini mengingatkan ku pada abunawa, dan percakapan kami pun dimulai. I (ibu) E (elra)

I :” elra pernah dengar cerita tentang abunawas?”
E:”pernah, kalau mengiring ustadz bercerita tentang abunawas”

(Terdiam dan mengira ngira cerita abunawas yang mana yang diceritakan)

I :”cerita yang mana yang diceritakan?”
E : “agak lupa aku tapi lucu abunawas itu sampe raja nya ga jadi kasih hukuman ke abunawas”
I : “abunawas itu… diceritakan sebagai orang biasa,miskin tetapi cerdik sehingga dia selalu bisa lolos dari hukuman sang raja dan selalu bisa membuat raja tertawa. Terkadang raja sangat marah terhadap abunawas tetapi karena kecerdikannya abunawas selalu bisa lolos dari hukuman sang raja dan malah bisa membuat raja senang. Abunawas selalu menceritakan hal -hal baru yang kadang - kadang raja ga pernah memikirkan apa yang di ceritakan abunawas, saat bercerita itulah abunawas memakai imajinasi nya supaya menjadi sebuah cerita yang bukan cuma lucu tetapi juga bisa menyelamatkan abunawas dari hukuman sang raja”

E : “jadi seperti temenku Hanifah tadi ya Bu… berimajinasi tentang apa apa gitu jadi teman - temannya bisa tertawa”
I : “iya… berimajinasi atau membayangkan sesuatu itu diperlukan, dari cerita abunawas tadi kalau orang yang cerdik, imajinasi bisa membuat dia lolos dari hukuman, bukan cuma hukuman saja imajinasi juga bisa menciptakan sesuatu hal yang sekarang ga mungkin terjadi tetapi bisa saja di masa depan imajinasi tadi bisa di ciptakan dan benar - benar bisa terjadi. Contohnya robot, jaman ibu kecil dulu masih jarang ada robot, itu cuma bayangan saja dan imajinasi nya anak - anak, tapi sekarang sudah banyak robot yang di ciptakan manusia dan bisa di pake untuk membantu pekerjaan nya manusia”

E :”bearti kata adek gitu ya… adek kalau mainan kan kadang kadang suka mbayangin yang di pegang jadi apa apa gitu”
I :” ya bisa saja, imajinasi atau membayangkan bisa berubah jadi cita - cita, jadi berimajinasi lah.. berandai - andai tapi jangan lupa pakai kecerdasan juga seperti abunawas tadi sehingga apa yang di bayangkan bisa menguntungkan bukan cuma elra tetapi orang - orang di sekitar elra”
E : “iya, abunawas bisa lolos dari hukuman juga bisa bikin senang raja nya”
I :”sip…”
E :”wes ngantuk aku Bu… tak tidur ya…”

Diakhiri dengan pamit ngantuk,kami mengakhiri percakapan tentang abunawas.
Next banyak - banyak cari referensi tentang abunawas, seperti nya 'nduk’ tertarik dengan cerita abunawas

#tantangan10hari
#level10
#kuliahbunsyaIIP
#CrabYourImagination

Sabtu, 02 Desember 2017

Tanggungjawab



Hari ini elra bercerita tentang pak sopir abumen yang marah marah karena ada anak yang tertinggal di sekolah sehingga mengharuskan pak sopir kembali ke sekolah dan menjemput anak yang tertinggal.

Hmm… cerita yang cocok untuk elra saat ini apa ya???
Baiklah tema kali ini adalah tanggungjawab.

Begini dengarkan cerita ibu, elra sering di ajak ustadzah untuk out Bond kan…. Nah sekarang bayangkan misal mba elra di jadikan ketua kelompok pada saat itu, satu kelompok berisi 10 orang anak. Sebagai ketua kelompok mba elra harus bertanggung jawab atas teman teman mbak elra. Jadi ketika teman teman bermain mbak elra harus tahu teman teman bermain di mana dan bisa mengingat kan teman teman juga saat waktu nya berkumpul atau bergabung dengan kelompok lainnya.

Nah misal… di dalam kelompok mbak elra ada beberapa anak yang suka bercanda sebut saja nama nya Dina dan Dila, saat bermain di satu wahana Dila dan Dina sering bercanda dan mengatakan hal yang bukan sebenar nya. Contoh…mereka bilang eh rek lihat disana ustadzah lagi nraktir teman teman, padahal saat itu ustadzah hanya membayar minuman di suatu counter makanan. Bisa saja teman teman yang lain berlari mendekat ke ustadzah untuk minta di traktir, nah kalau teman - teman ternyata 'kecelik’ dan malu karena ternyata ustadzah ga nraktir Dila dan Dina tertawa terbahak-bahak senang.

Di akhir perjalanan outbond, saat harus pulang kelompok kecil yang di pimpin elra harus bergantung dengan kelompok yang lainnya. elra bertanya ke teman - teman, apakah semua sudah kumpul? Dina menjawab sudah…. Sudah lengkap. Tanpa melihat dan menghitung jumlah teman dalam kelompok elra dan teman2 langsung menuju tempat berkumpul dengan kelompok yang lainnya. Ternyata Mira teman satu kelompok elra tertinggal di tempat terakhir elra dan teman teman bermain.

Saat ustadzah menanyakan kelengkapan anggota kelompok pada ketua kelompok, elra menjawab sudah lengkap. Nah waktu ustadzah ngecek di barusan ternyata ada yang tertinggal. Bagaimana perasaan elra saat itu???

(Diam sejenak.. menunggu respon elra)

Elra (E) “marah sama Dina"
Ibu (i) “Kenapa elra marah?”
E : Ya marah soalnya Dina bohongin elra, bilang lengkap ternyata belum lengkap”
I : “Terus… bagaimana dengan Mira teman elra?
E :“ Ya di cari lah Bu, kasihan kan ketinggalan”
I : “Kira - kira sama engga dengan pak sopir ini tadi?”
E : “O… iya iya pak sopir tadi marah marah soalnya mba nazawa teriak sudah lengkap pak… terus mobilnya langsung jalan”
I : “Dari cerita ibu dan kejadian di mobil ini tadi l, menurut elra siapa yang salah?”

(Elra tampak diam kembali)

E :“ Yang salah mba nazawa” jawab nya
I : “Kalau di cerita ibu tadi yang salah siapa?”
E :“ Yang salah elra dan Dina"
I : “Kenapa?”
E : “Dina berbohong dan elra ga lihat dulu mastikan temen - temen betul sudah lengkap apa belum”
I : “harusnya bagaimana?”
E : “ya harus nya elra absen gitu temen temen elra biar elra tahu siapa saja yang belum ada”
I : “allhamdulillah… mbak elra sudah mengerti kan kenapa pak sopir tadi marah?”
E : “ iya,tapi tadi marah sekali Lo Bu… pak sopir juga kan salah, ya harus nya ga marah marah.aku sama temen - temen sampe takut”

Tarik nafas panjang… seperti nya ada yang kelewat di cerita tadi πŸ˜€

I : “saat seseorang di beri tanggungjawab untuk menjaga sesuatu bisa saja orang tersebut marah jika merasa kehilangan.marah yang timbul bisa saja karena rasa kecewa, khawatir atau yang lain juga’
E : “o… bearti tadi aku sopir mungkin khawatir ya Bu… takut kalau temenku yang ketinggalan tadi pulang sendiri kan bisa kesasar atau takut kalau di bawa orang”
I : “ya bisa saja… karena bagaimanapun seperti ibu ini menitipkan elra ke pak sopir saat pulang sekolah,ibu ga kepingin anak ibu terluka atau kenapa kenapa, jadi pak sopir pun berusaha menjaga titipan ibu itu dengan baik”
E : “ oh… ya wes aku dah ngerti kenapa pak sopir tadi marah”

Alhamdulillah…. Selesai juga cerita nya. Menitipkan pesan pada suatu cerita bukan hal yang mudah, tetapi saat pesan tersampaikan maka makna yang tersirat akan selalu tertanam dalam hati anak anak.

Jumat, 01 Desember 2017

Dongeng

Mendongeng

Tantangan kali ini adalah membuat sebuah dongeng dan mendongengkannya 😊
Dongeng yang saya buat kali ini bertema Kamu bisa dengan latar belakang hutan luas menceritakan sebuah keluarga burung.

Terbanglah....
Di hutan yang luas di sebuah pohon yang sangat tinggi terdapat sarang burung yang di huni induk burung dan kedua anak nya yang bernama cicit dan cuit. Suatu hari saat matahari bersinar cerah induk burung mengatakan pada kedua anak nya " anak-anak ku.. kalian sudah terlihat besar sekarang, sudah saat nya kalian belajar terbang" 
"Kenapa ibu? Kenapa kami harus keluar dari sarang ini?"  Tanya kedua anak nya.
"Anak - anaku... Lihatlah disana hutan begitu luas, bukit dan kebun bunga begitu indah, tidakkah kalian ingin melihat nya?" Ujar induk burung kepada kedua anaknya.
"Aku mau.... "Jawab cuit "ajarkan aku ibu... " Tambah nya lagi.
Cicit pun berkata "tidak ibu aku tidak ingin meninggalkan rumah ku"
Cuit berkata lagi "aku saja Bu... Aku mau belajar terbang,ajari aku" 


"Baiklah... Lihat begini cara nya, rentangkan kedua sayap kalian dan kepakanlah... Perlahan dan pasti " ujar induk burung dan di ikuti oleh cuit "begini Bu... Lihat aku bisa" ujar cuit. "Bagus cuit, teruskan... Cuit pintar sekali" ujar induk burung memberi kan semangat kepada anak nya. Namun cicit tidak tidak mengikuti apa yang di ajarkan oleh ibu nya seraya berkata "ibu... Aku tidak mau... Aku takut... "
"Cicit... Kau telah besar nak... Ayo terbangkan.  Ibu akan menemani mu, mengajarimu mencari makanan, ayo terbangkan nak... " Kata induk burung menyemangati cicit. Tidak seperti cuit yang bersemangat belajar mengepakkan sayap nya kegirangan dan... Hap..... Terbangkan cuit "hore.... Aku bisa...  Aku bisa terbang" teriak cuit.
"Ibu... Aku ingin kesana dan melihat semua nya" pinta cuit
Kemudian induk burung pun terbang bersama menemani cuit yang baru bisa belajar terbang.

Namun... Melihat cicit yang masih berada dalam sarang nya induk burung pun kembali sambil berkata "ayo cicit.... Terbang nak... Kamu pasti bisa"
"Tidak bu... Aku takut, takut jatuh" jawab cicit
"Tidak nak... Cicit pasti bisa terbang, kamu pasti bisa, ayo terbanglah..."  ujar sang ibu kepada cicit.

Kemudian induk burung kembali dalam sarangnya, sambil mendorong cicit ketepi sarang induk burung pun berkata "ayo nak.... Kamu bisa melakukannya percayalah ibu pasti akan mendampingi mu namun tidak selamanya ibu bisa berada di sisimu. Cicit harus bisa belajar terbang, percayalah pada dirimu sendiri kamu pasti bisa"
"Ibu... Aku takut... Aku tidak mau" jerit cicit. Namun induk burung tetap mendorong nya dan... Jatuhlah cicit dari sarang nya.
"Ibu......" Jerit cicit
"Ayo nak... Rentangkan kedua sayap mu dan kepakanlah" kata induk burung mengajar kan pada cicit.
"Ibu.... Aku takut... Bagaimana ini? Teriak cicit lagi
"Ayo cicit rentangkan kedua sayap mu dan kepakanlah" ucap induk burung.
Kemudian secara perlahan cicit pun merentangkan kedua sayap nya dan mengepakkan nya dan terbanglah cicit ke angkasa.
"Ibu... Aku bisa.. aku bisa terbang" ujar cicit bahagia
"Bagus nak... Ibu percaya kamu pasti bisa terbang" ujar induk burung


Terlihatlah cuit yang terbang mendekat seraya berteriak "cicit.... ", "Cicit kamu bisa terbang, ayo terbang bersama"
"Iya cuit, aku bisa terbang, aku senang... Aku tidak takut lagi" ucap cicit
"Bagus nak... Ibu bangga kalian bisa mengalahkan rasa takut kalian dan mencoba untuk terbang, ayo kita terbang bersama mengelilingi bukit ini" kata induk burung bahagia melihat kedua anak - anak nya terbang. Mereka pun terbang di atas bukit bunga yang indah.

#Tantangan10Hari
#Level10
#KuliahBunsayIIP
#GrabYourImagination



Sabtu, 25 November 2017

Aliran rasa kreatif

BERPIKIR KREATIF

Sebagai ibu haruslah mempunyai rasa ini, rasa untuk selalu berfikir secara kreatif. Menemukan ide baru saat membersamai anak - anak atau menemukan ide baru dari ide yang lama untuk mengatasi permasalahan di dalam rumah.
Berkreatif tidak hanya membuat sebuah karya atau ber "DIY" bersama anak - anak. Tetapi menjaga agar semua anggota keluarga sehat juga memerlukan sebuah pemikiran yang kreatif. di level 9 ini seakan menyadarkan kembali bagaimana harus sekreatif mungkin untuk menjadi seorang ibu. Terlalu hiperbolis mungkin rasa nya jika seorang ibu memang di tuntut untuk menjadi bisa di segala hal, Kenyataannya memang seorang ibu harus bisa dalam segala hal, yah.. segala hal untuk menjaga anak - anak mereka, membersamai dan menjadi panutan dalam kehidupan mereka.
Untuk itu perlu sekali mempunyai rasa ini, rasa untuk selalu berfikir dengan kreatif. Kreatif memikirkan dalam menjaga hidup sehat, kreatif menemukan ide memasak sehat, kreatif membantu anak - anak mengupgrade diri mereka sendiri, kreatif menciptakan komunikasi yang produktif dirumah, kreatif dalam mengtur emosi, kreatif menciptakan situasi rumah yang menyenangkan, pada akhirnya memang harus menjadi sekreatif mungkin.
Menjadi kreatif memang sebuah keharusan tetapi menjadi kreatif tidak boleh merubah diri kita menjadi orang lain. Menirukan boleh tetapi sebagi orang yang berfikir kreatif menirukan dengan `ala` diri kita sudah menjadi kewajiban. Berfikir kreatif adalah sarana yang tepat untuk mengupgrade diri kita untuk lebih baik dan lebih baik dalam menghadapi segala tantangan.
Berfikir kreatif, tetap menjadi diri sendiri, menjadi dibanggakan keluarga.

#tantangan 10 hari
#level9
#kuliahbunsayIip
#thinkcreative

Sabtu, 18 November 2017

Menulis

Sekelumit tentang Menulis dan Edting

 8 November 2017, diskusi tentang editing di kelas enrichment bunda sayang...
Adalah Pak Darma Eka Saputra yang menjadi nara sumber tema editing kali ini. Sekilas membaca profil dan perkenalan singkat, beliau sudah culup lama eksis di dunia per editan, dan.... ini adalah ilmu baru bagi saya. Menulis siapa pun bisa melakukannya, akan tetapi membuat tulisan itu enak di baca dan menarik perhatian serta dapat merubah cara pandang seseorang berdasarkan apa yang kita tulis memerlukan sebuah keahlian khusus dalam menata bahasa tulisan.

Untuk itu penyuntingan sebuah naskah tulisan sangat diperlukan, agar kalimat - kalimat dalam tulisan tersebut efektif, enak di baca dan terpenting adalah sesuai dengan kaidah Ejaan Bahasa Indonesia. Saat akan menulis seyogya nya kita juga harus sudah menentukan sasaran pembaca tulisan kita. Sebagai seorang penulis atau editor insting berbahasa nya pun perlu di asah dengan cara banyak membaca dan banyak menulis.

Sekedar menulis saja tidak cukup, tetapi perlu keberanian untuk mempublikasikan tulisan tersebut. Media yang bisa di pergunakan sebagai tempat publikasi pun bermacam - macam sesuai dengan kebutuhan penulis. Tips yang di bagi agar tulisan itu dapat di publikasikan :
1. judul dan isi tulisan sesuai
2. tidak rumit dan bertele -tele
3. sesuai dengan EBI (Ejaan Bahasa Indonesia)
4. tentukan target pembaca nya

Diakhir diskusi ada pernyataan yang menurut saya menarik dari salah satu peserta diskusi bahwa Semakin banyak kita membaca bacaan yang berkualitas, semakin berkulaitas pula bhasa dan tulisan serta insting bahasa kita.

Menulis adalah hal yang menyenangkan, akan lebih menyenangkan lagi bila tulisan tersebut bermanfaat bagi orang lain. Agar bermanfaat di perlukan tulisan yang menarik dan berkualitas baik secara materi dan tata bahasa tulisan, Editor yang baik adalah editor yang mampu menyampaikan maksud si penulis pada pembaca nya dengan tata bahasa yang menarik dan tidak membosankan.

Sumber : Hasil diskusi tentang materi editing enrichment bunsay nov 2017

#reviewediting
#bundasayang
#belajarmenulis

Sabtu, 25 Februari 2017

#hari ke 4#Kuliah bunsay IIP#Melatih kemandirian#level 2 #percaya kamu bisa

26 febuari 2017

Bismillahirrahmanirrahim…

Hari ke -4 level 2, terus berproses sambil berusaha berkomunikasi produktif dan juga meningkatkan level saya pribadi untuk melatih kemandirian anka – anka. Allhamdulillah.. walau pun sudah hari ke – 4 dan baru ingat dengan jadwal yang dulu pernah kami buat dan dilaksanakan lagi. Hari ke – 4 ini masih belum semua kegiatan bisa dilaksanakan karena kakak protes ini kan hari minggu bu…. Harus nya kan main sama – sama . 
Hm.. bener juga hari ini belum buat kesepakatan untuk rencana sabtu dan minggu. Akhir nya saya Tanya kan sekarang mbak elra mau melakukan kegiatan apa? Pagi ini ibu ga bisa nemani karena harus piket sampai jam 2 siang.

“elra main di luar sama adik saja ya… mau mainan tanah, mandi nya nti siang” jawab elra. Sebenarnya yang ijin untuk main diluar tadi fajar yang bangun duluan.
“boleh, tapi jangan terlalu jauh, nasi + lauk sudah ibu masakkan, jangan lupa nti sarapan” jawaab ku
“ oke” sahut elra, “kalau mau sarapan cuci tangan dengan sabun, adik juga di ingat kan untuk cuci tangan”. Lanjutku “oke “ jawab nya lagi. Untuk kegiatan makan anak - anak sudah terbiasa makan sendiri dan membereskan nasi yang tercecer misal jika berantakan dan mencuci piring mereka sendiri - sendiri, kecuali adik arka yang paling kecil baru bisa makan sendiri dan membereskan sisa nasi yang jatuh sebisa arka.

“boleh lihat tv kalau sudah sarapan” lanjut ku lagi, ‘oke bu..” jawab nya
“dirumah dengan om bo, adik di jaga bermain yang baik seperti biasa” pesan ku lagi “ ibu berangkat dulu, nanti kalau ada apa – apa pinjam hp om bo telpon ibu”, ujarku
“iya bu, hati – hati “ pesannya juga.

Putri kecil ku rasa nya sudah cukup mandiri dengan hal – hal  seperti ini. Ketika  saya berangkat kerja atau rapat dalam hitungan jam (3-4 jam) hanya bertiga dengan adik – adik dirumah. Ada perasaan ga tega tpi saya coba percaya dengan elra, ketika dia bilang aku bisa, saya hargai itu dan saya percaya. Apapun hasil nya saya hargai walaupun terkadang ada kekurangan disana disini atau adik yang kurang puas dengan kakaknya. Ini adalah usaha ku untuk membangkitkan rasa percaya diri nya.


Kemandirian fajar sampai hari ini, allhamdulillah… sudah mulai kelihatan. Kemarin sudah mau dan bisa menyiapkan bekal sekolah, dan sewaktu pulang (karena saya ga bisa jemput langsung kesekolah, yang menjemput adalah kung) saya jemput di rumah eyang uti, fajar sudah siap dengan tas yang isi nya buku, tempat bekal, seragam yang di pakai hari itu dan ketika saya bertanya pada eyang nya yang menyaipkan siapa? uti menjelaskan kalau fajar yang menyiapakan sendiri. Allhamdulillah… hari ini proses yang kemarin bisa terlampaui.

Begitu juga dengan hari ini, kulihat fajar yang bangun duluan dari ke-3 anaku, yang dilakukan adalah pergi ke kamar mandi untuk pipis, cuci muka dan kembali kekamar untuk membenahi bantal yang jatuh dari tempat tidur, selanjutnya minta ijin untuk main di luar bersama elra. Setelah ku ijin kan, fajar membangunkan elra dan dengan sabar menunggu elran besiap setelah bangun tidur. Karena arka yang paling kecil masih tidur… jadi mereka tidak merapikan tempat tidur nya, hanya melipat beberapa selimut yang berserakan dan jauh dari arka tidur.

Allhamdulillah.. aktivitas pagi ini berjalan dengan lancar dan anak – anak bisa melaksanakan kegiatan nya tanpa saya harus mengingatkan atau berteiak harus begini dan begitu. Jam 6.30 wib anak – anak saya tinggal dengan keadaan rumah memang belum rapih, sarapan sudah tersedia dan mereka sedang bermain di luar. Untuk pengawasan saya titipkan ke adik yang sedang mengerjakan skripsi dirumah.

Bismillah… nti sore Dan selanjutnya harus lebih semangat….

Memulai dengan jadwal kegiatan lagi


Sabtu, 25 febuari 2017

Bismillahhirrahmanirrahim

Beberapa hari asyik dengan memperhatikan anak – anak belajar mandiri, ada hal yang terlewatkan dan terlupakan begitu saja. Ini karena kelalaian saya yang tidak bisa continu dalam mendampingi dan merasa jika sudah bisa ya sudah percaya saja dan melepas dengan harapan anka – anak teruatama kakak akan terus melaksanakannya secara konsisten.

Ada hal yang terlupakan dalam hal ini bahwa mereka adalah anak – anak dan tetap anak – anak. Bukan orang dewasa sehingga dalam aplikasi kegiatan sehari – hari masih perlu dan selalu di dampingi orang tua nya.

Hal yang terlupakan itu dadalah jadwal kegiatan harian yang dulu pernah kita buat dan sepakakti bersama – sama.
JADWAL KEGIATAN HARIAN ELRA

JAM
AKTIVITAS
SENIN
SELASA
RABU
KAMIS
JUM`AT
SABTU

MINGGU






































 πŸ‘†Adalah table sederahana yang saya buat untuk anak – anak tertuama elra (kakak) Sedangkan isi aktivitas adalah kegiatan sehari – hari yang akan dilakukan dan biasa dilakukan setiap hari.

Kegiatan ini yang menentukan elra sendiri mulai dari aktivitas bangun pagi yang menentukan jam nya adalah elra, setelah itu sholat subuh, mandi, sarapan dan lain sebagai nya sampai dengan sore hari.

Khusus untuk hari sabtu dan minggu biasa nya kami buat jadwal kegiatan bersama – sama, karena sabtu minggu anak – anak libur sekolah dan saya bekerja hanya setengah hari. Jadi kami usahakan untuk hari sabtu dan minggu adalah untuk bermain dan beraktivitas bersama  bersama sepanjang hari.

Game level 2 ini mengingatkan saya dengan jadwal yang sudah kami buat sekitar 2 bulan yang lalu, karena ada gangguan kesehatan yang membuat saya tidak bisa menemani elra dalam melaksanakan jadwal kegiatannya membuat aktivitas ini terpurtus lagi. Hari ini kami sepakat akan memulai lagi. Dengan mengumpulkan stiker bintang (jika kegiatan berhasil dilaksanakan) dan stiker emo cemberut jika tidak berhasil dilaksanakan, ini adalah kesepakatan awal yang dulu pernah kami buat, dan sekarang akan kami mulai lagi.

HUpps… tarik nafas panjang dan hembuskan… semoga bisa continu dan konsisten. Kegiatan yang sudah kami sepakati antara lain :

1.       Bangun pagi jam 05.00

2.      Mandi lanjut sholat subuh

3.     Bantu ibu beres rumah dengan menyapu jam 5.30

4.       Sarapan jam 06.00

5.       Persiapan berangkat sekolah dan nunggu jemputan  jam 06. 20 elra baca buklu sekolah hr ini yang di inginkan utnku di baca atau bermain dengan adik atau bantu ibu menyiapkan bekal

6.       Berangkat sekolah 06.40

7.       Sekolah 07.00 – 16.00

8.       Pulang sekolah langsun g  mandi dan cuci tempat bekal, menyiapkan buku buat besok sekolah jam 16.00 – 17.00

9.       waktu bermain dengan adik ( santai) jam 17.00 – 20,30
a.       17.45 – 18..15 sholat maghrib dan baca buku nggaji/murojaah (sesuka elra)
b.      19.00 sholat isya

10.   Tidur (masuk kamar persiapan tidur jam 20.30 biasa nya kami isi dengan bercerita tentang aktivitas seharian tadi atau membacakan buku buat anak – anak. Karena sewaktu menentukan jam sekian untuk tidur, anak – anak tidak bisa langsung tidur jadi kami biasa nya bercerita sambil tiduran

Jadwal sudah disepakati, dan dimulai sore ini, untuk kegiatan setelah pulang sekolah sampai malam sebenarnya hampir dikerjakan semua, karena memulai lagi…. Ya ada beberapa hal yang tidak dilakukan sseperti membaca al-qur,an setelah sholat, karena asyik bermain terkadang  sampai sholat nya terlewatkan

Dan.. harapan saya semua kegiatan itu bisa dilaksanakan sendiri kedepannya tanpa harus saya ingatkan. Elra akan terbioasa dengan jadwal yang di buat dan berkomitmen dengan keputusan yang di buat elra sendiri.

Semangat untuk berubah ….

Pemilu Hexagon city di pekan ke-2

 Seperti layaknya seseorang yang berada di sebuah kota baru. Beradaptasi mulai dengan berkenalan dengan lingkungan sekitar, berkumpul dengan...