Selasa, 06 Oktober 2020

Pemilu Hexagon city di pekan ke-2

 Seperti layaknya seseorang yang berada di sebuah kota baru. Beradaptasi mulai dengan berkenalan dengan lingkungan sekitar, berkumpul dengan orang - orang yang memiliki visi yang sama, membangun sebuah rumah impian yang hanya untuk diri sendiri dulu, kemudian merapatkan saling mendekatkan rumah untuk membentuk sebuah cluster. Adalah oengalaman yang berbeda.

Keluarga baru begitu aku menyebut nya. Orang - orang keren dalam satu cluster yang akan menemani ku berproses ke depan, semoga bisa bertahan dan menjadi pribadi yang lebih baik.

Berpuluh kluster ada di dalam kota ini, yah.. kami akhirnya di kumpulkan dalam sebuah kota yang di sebut dengan Hexagon city. Layak nya sebuah kota, pemimpin baru harus di pilih untuk membawa kami kearah yang lebih baik. 

Nama - nama keren bermunculan, mereka memiliki visi yang luar biasa. Memberanikan diri mengambil peran besar di dalam kota ini. 

Visi misi yang keren yang inti nya ingin membersamai kami belajar dengan merdeka dan bermanfaat. Kampanye pun di lakukan dengan mengunjungi rumah diskusi kami di dalam regional. Senang nya bisa mengenal mereka lebih dekat. 

Proses yang menyenangkan, politik yang menyenangkan. Berpolitik sehat menyenangkan dan merdeka. Berusaha mengambil peran dan menunjukkan prestasi yang benar ada nya, buka hanya sekedar prestasi yang apa "katanya". Menorehkan sebuah kebanggaan saat sebuah kegiatan adalah inisiasi dari mereka yang mengambil peran tanpa mereka ingin menyebut siapa pembuatnya namun hanya berharap manfaat yang dirasakan oleh setiap anggota pembelajar ini. 

Calon walikota yang luar biasa, membuat diri yang merasa kecil ini bersemangat kembali. Untuk berusaha mengambil peran pada setiap even yang ada. Walikota yang seperti ini yang bisa menginspirasi saya.

Rasa nya proses pemilu di kita ini lebih menyenangkan, lebih sehat. Andai di dunía nyata juga seperti ini. Andai semua calon pemimpin menunjukkan prestasi yang ada bukan hanya sekedar janji yang belum tentu tau arah nya.

Tim sukses yang luar biasa, bisa menampilkan calon mereka semenarik mungkin. Kampanye dengan model begini ternyata lebih menyenangkan, tidak membuat keributan, tidak harus keringetan berkumpul dengan orang banyak, tidak perlu Hura -  Hura tanpa arah, tetapi cukup berdiskusi menajawab semua pertanyaan yang ada dengan suara dan bahasa yang lugas.

Kampanye keren yang sesuai protokol kesehatan. Tidak berkumpul berdesakan namun inti dari proses pemilihan itu sendiri telah tersampaikan.

Big love buat konseptor kota ini, founder dan tim keren yàng ada di balik layar. Berharap kota ini akan menjadi kota inspiratif, bermanfaat untuk semua orang. Dan semoga saya bisa tetap bertahan di kota yang menyenangkan ini.

#Hexagoncity

#Hexagonia

#kuliahbundaprodukyif

#institutibuprofesional


Jumat, 15 Mei 2020

Jurnal kupu - kupu pekan kedua (bagian 2) Aku seorang mentee

Mentorship program

Sebagai mentee, dalam program Mentorship ini saya memilih mentor penulis. Alasannya adalah saya ingin tetap bermanfaat bagi lingkungan sekitar dengan meninggalkan rekam jejak yang nyata.

Saat berkomunikasi langsung dengan mentor, saya mendapat kekuatan baru untuk memulai menulis. Dari 3 tulisan yang saya kirimkan pada mentor dua, 2 diantaranya sudah layak untuk di jadikan sebuah cerita atau tulisan di media sosial. Saya tidak memiliki kepercayaan diri yang tinggi akan hal ini, namun mentor saya mengatakan hal yang sebaliknya bahwa saya telah memiliki bakat menulis, dan hanya tinggal meningkatkan jam terbang dalam menulis.

Di moment ini saya mendapatkan amunisi untuk melatih menulis dengan konsisten menulis di media sosial dengan tema yang tidak harus mengundang opini orang banyak. Saran dari mabak ai demikian saya memanggil beliau, penulisan bisa dimulai dengan hal yang disukai dan disekitar kita yang sangat kita sukai contoh nya tentang anak - anak. 
Menulis di medsos bukan hanya sekedar melatih jam terbang menulis tetapi juga sebagai sarana untuk membuktikan eksistensi kemampuan kita dalam hal menulis pada khalayak ramai serta melatih meningkatkan kepercayaan diri dalam hal menulis.
Disaat nanti nya saya akan membuat sebuah buku (insyaallah) orang orang disekitar saya terutama teman teman saya di medsos sudah mengetahui bahwa memang saya menulis sejak lama. 

Saran yang luar biasa dari mentor saya adalah tidak peerlu memikirkan kritik orang banyak, jika itu akan menghambat perkembangan diri kita. 
Menulis yang bebas, bebas menulis seperti saat kita merdeka belajar dan belajar dengan merdeka.

#jurnalke2
#kelaskupukuou
#buncek
#ibu profesional

Jurnal kupu - kupu pekan kedua (bagian 1), Aku seorang menntor

Mentorship program

Sebagai mentor, saya memiliki dua mentee yang sudah saya ceritakan sebelumnya. Dua bunda hebat dengan target berbeda yang ingin di asah agar lebih expert di bidang nya. 
Saya kenalkan mentee pertama saya adalah bunda Edwina ibu dari 2 putra yang jarak usia antara anak pertama dan kedua terpaut 7 tahun. Dalam mentorship ini bunda Edwin ingin lebih menegaskan bagaimana cara berkomunikasi produktif dengan si kecil. Bagaimana mengatur emosi saat berhadapan duo putra hebat dengan perbedaan usia yang cukup jauh.

Saat berdiskusi dengan bunda Edwin saya ingin membangkitkan ingatan tentang kekuatan atau modal yang sudah dimiliki bunda Edwin selama ini dalam mengasuh dan berkompromi dengan buah hati nya. Saya coba mengarahkan dengan cara membuat daftar kekuatan apa yang sudah di miliki bunda Edwin salah satu nya adalah ilmu komprod (komunikasi produktif) pada kelas bunda sayang, dan masih banyak lagi.

Selain membuat inventaris kekuatan yang dimiliki, saya mengingatkan apa saja yang sudah dilakukan selama ini saat berhadapan dengan kedua putra nya. Setelah itu halangan/tantangan terbesar apa yang selama ini membuat bunda Edwin merasa kesulitan dan tertantang untuk menyelesaikannya. Tidak begitu banyak obrolan yang kami lakukan, namun saya berharap dengan seperti ini saya bisa membantu bunda Edwin menemukan kebutuhan sesuai dengan diri nya.

Mentee kedua saya adalah bunda Khadijah dari Sulawesi, yang ingin sekali meningkatkan berat badan buah hati tercinta. Bu da Khadijah menceritakan bagaimana khawatir nya saat mengetahui berat badan si kecil berada di bawah garis merah. Sama hal nya dengan bunda Edwina saya ingin menggali potensi apa hang sudah di miliki bunda Khadijah selama ini.

Saya menemukan hal yang luar biasa, bunda Khadijah sudah sering mengikuti kelas MP-Asi di kota nya, beberapa kelas online dengan tema yang sama dan T30 yang ga main main dengan tujuan yang luar biasa yaitu menaikkan berat badan si kecil.

Namun ada beberapa tantangan yang di alami bunda Khadijah selama ini. Setelah saya mencoba mengingat kan apa saja kendala yang di hadapi, bunda hebat ini pun menemukan hal hal penting di sekitar perkembangan si kecil. Dimulai dengan bunda Khadijah tidak begitu suka memasak, pengasuhan di delegasikan pada orang terdekat, pola kebiasaan makan yang belum dikatakan sehat sesuai menu 4 bintang dan keadaan gigibsi kecil yang mulai rusak karena si kecil tidak suka gosok gigi.

Dengan bunda Khadijah saya hanya lebih mengingat kan tentang badai informasi yang dia peroleh tentang ingin menaikkan berat badan si kecil secara cepat. Serta mengarahkan apa yang harus dilakukan ke depannya dalam meningkatkan berat badan si kecil.

Saat berkomunikasi melalui WhatsApp video, bunda Khadijah bisa menemukan dimana dia harus memulai untuk memantau pertumbuhan buah hati tercinta.

Satu hal yang sama dari kedua nya adalah sama - sama sudah merasa melakukan "something missing" dalam membersamai buah hati mereka. Namun yang perlu di garis bawah i adalah masa lalu merupakan pelajaran berharga bagi kita semua, tidak perlu di sesali bahkan kita harus berterima kasih karena kita paham tentang kesalahan yang pernah kita lakukan. Yang perlu di hadapan adalah keadaan saat ini. Mulai dari sekarang bukan dari hari kemarin untuk hari esok yang lebih baik.

Dari dua mentee ini saya belajar banyak hal. Rasa tidak percaya diri ketika bertemu dengan orang yang sama sekali belum saya kenal, menjadi tantangan tersendiri. 
Rasa berdebar apakah saya dapat membantu mereka setiap kali berkomunikasi merupakan sensasi yang luar biasa.
Rasa khawatir apakah saya akan diputuskan juga ga kalah seru nya saat sudah bertemu di akhir pekan.
Seru nya jadi mentor, cuma disini ketemunya di kelas bunda cekatan ibu profesional.
Bukankah saat nya kita berbagi ilmu? Apa yang bisa kamu bagikan hari ini? 

#jurnalke2
#kelaskupukupu
#buncek
#ibuprofesional




Jumat, 08 Mei 2020

Jurnal kupu - kupu Minggu pertama

Mentorship, dengar kata ini sudah bikin gimana gitu mikirnya.. 
Baiklah.. Dengan pengalaman membersamai anak anak dirumah dan sedikit waktu membersamai ibu - ibu keren di posyandu, saya mencoba untuk menawarkan menjadi mentor tumbuh kembang anak. 

Hari ke-2 setelah mendaftar sebagai mentor, saya mendapat mentee dari Cimahi ibu hebat dengan 2 anak laki-laki yang punya jarak usia lumayan jauh. Bersama saya harapan bunda hebat ini bisa memahami seluk beluk anak laki-laki dalam pengasuhan nya. 

Hari ke-3 saya mendapat satu mentee lagi dari Sulawesi. Bunda hebat yang satu ini memiliki satu buah hati kesayangan yang memiliki sedikit permasalahan dalam berat badannya.

Semoga saya bisa terus membersamai dua ibu hebat ini sampai akhir waktu mentorship ini. Semoga sedikit pengalaman saya bisa bermanfaat serta membatu memenuhi harapan dalam konteks membersamai tumbuh kembang buah hati mereka.

Selain mendaftar menjadi mentor, saya juga tidak ingin melepaskan moment ini untuk menjadi mentee.
Dari beberapa keahlian yang ditawarkan oleh para mentor, saya menjatuhkan pilihan pada mentor penulisan. Tertarik dengan profil singkat dari mentor saya dimana dalam waktu dua tahun sudah menelurkan berbagai karya antara lain 2 buku solo, 12 buku antologi dengan tema keluarga dan fiksi, belum lagi tulisan beliau di berbagai media online.

Ai, begitu panggilannya dari IP Karawang. Saya berharap bisa mengulik sedikit kemampuan menulis saya melalui mentor keren ini.

Bismillah… semoga Allah membuka kan hati, menjauhkan dari rasa sombong dan menjernihkan fikiran ini agar bisa bersama sama belajar dengan mereka semua, belajar menulis, belajar membersamai anak anak.

#jurnalke1
#tahapkupukupu
#buncek1
#institutibuprofesional

Selasa, 24 Desember 2019

Buncek pekan ke dua

Penting dan mendesak engga sih ??

Pekan kedua....
Setelah pekan pertama menemukan apa yang di suka... Pekan kedua ini menemukan apa yg penting dan mendesak agar bisa lebih cemerlang dan whola... Ini dia.....




Bismillah... Menurut ku keterampilan yg ygharus di asah dari yg di suka adalah tentang bagaimana bercerita, memotivasi intinya publik speaking lah.... Kemudian... Dari itu semua yg harus di lakukan adalah...
5 point' diatas dan semoga sudah sesuai menurut diri aku sendiri 😁 yah.. setelah bertanya tanya selama beberapa hari ini ma diri aku sendiri ini lah hasil nya yang bikin bahagia.
Bahagia


#janganlupabahagia
#jurnalminggu2
#materi2
#kelastelur
#bundacekatan
#buncekbatch1
#buncekIIP

#institutibuprofesional

Senin, 16 Desember 2019

Telur - telur....

Bismillah... Melacak lagi kekuatanku.... jurnal pertama Di kelas buncek... Semoga bisa bertahan dan ini dia ternyata yg Kusuka dan tidak😁 ternyata berubah ya.. dr sekian perjalanan waktu




Dan... Menurut diriku, dominan disini nih... 




ternyata berubah lagi... 😆 Dari tahun lalu dan lalu ada yg berubah


#janganlupabahagia
#jurnalminggu1
#materi1
#kelastelur
#bundacekatan
#buncekbatch1
#buncekIIP
#institutibuprofesional

Selasa, 10 Juli 2018

Ingin menulis... Setelah berbagai macam masalah muncul di hadapan ku muncul rasa jengah.
Rasa nya harus mulai dari awal, dari titik nol atau harus lari langsung menuju finish sambil menarik ulur semua proses yang di harapkan tercapai

Seketika kesadaran yang terbangun, mimpi yang ingin terwujud hancur seketika saat belum bisa berdamai dengan diri atau masa lalu. Membuat kesalahan itu sangat mudah dan membuyarkan sebuah impian pun begitu cepatnya. Meyakinkan hati menjadikan masalah adalah sebuah tantangan ga semudah dulu

Ingin membenci...
Namun aku sadar kebencian hanya akan menambah rusak nya jiwa. Ingin tersadar tapi hati masih enggan beranjak dari sedih.
Ah... Andai ku bisa membuat jika pada akhirnya semua derita akan hilang begitu saja dan mengapa harus dibuat sesedih rasa, bila memaafkan akan lebih mulia dan senyuman membuat bahagia

Apakah aku sudah jauh dari Tuhanku? Atau... Tuhan yang sudah menjauhi ku?

Apa penyebab hati ini gundah? Apa penyebab dari semua ini?

Mata ini tak lagi bisa menangis, hati ini pun terasa kering. Senyum, tawa sepanjang hari tak lagi tulus. Kenapa pikiran ini tidak bisa terbebas???

Ingin kembali ke masa itu...

Masa dimana aku bisa berdamai dengan siapapun dengan apapun.

Mengapa terasa begitu buruk nya diri ini sehingga merasa tak pantas menemani buah hati. Saat bersama mereka hanya kekhawatiran yang tersisa sekarang

Aku ingin terbebas dari rasa itu. Sehingga aku bisa kebaikan tenggelam dalam riuh canda mereka. Berlari berkejaran dengan mereka, melempar tawa dan bermain ruang dengan mereka

Haruskah aku melepaskan semua yang ada pada diriku? Menjauh dari orang orang hebat itu atau menjauh dari semua kehidupan?

Aku merasa Tuhanku tak mendengar pinta ku. Padahal aku sadar bahwa Tuhanku pasti memberikan yang terbaik buat diriku

Tuhan... Lembut kan lah hati ini, jernih kan pikiran ini, sejukan jiwa ini, ijinkan mata ini menangis dengan derasnya hingga membasahi dab membersihkan hati yang terlanjur kotor

Aku ingin kembali ke masa itu... Masa dimana aku bisa tenggelam bergelayut manja dengan do'a do'a ku.

Tuhan... Ijinkan aku bersimpuh dalam pangkuan mu....


Pemilu Hexagon city di pekan ke-2

 Seperti layaknya seseorang yang berada di sebuah kota baru. Beradaptasi mulai dengan berkenalan dengan lingkungan sekitar, berkumpul dengan...