Sabtu, 25 November 2017

Aliran rasa kreatif

BERPIKIR KREATIF

Sebagai ibu haruslah mempunyai rasa ini, rasa untuk selalu berfikir secara kreatif. Menemukan ide baru saat membersamai anak - anak atau menemukan ide baru dari ide yang lama untuk mengatasi permasalahan di dalam rumah.
Berkreatif tidak hanya membuat sebuah karya atau ber "DIY" bersama anak - anak. Tetapi menjaga agar semua anggota keluarga sehat juga memerlukan sebuah pemikiran yang kreatif. di level 9 ini seakan menyadarkan kembali bagaimana harus sekreatif mungkin untuk menjadi seorang ibu. Terlalu hiperbolis mungkin rasa nya jika seorang ibu memang di tuntut untuk menjadi bisa di segala hal, Kenyataannya memang seorang ibu harus bisa dalam segala hal, yah.. segala hal untuk menjaga anak - anak mereka, membersamai dan menjadi panutan dalam kehidupan mereka.
Untuk itu perlu sekali mempunyai rasa ini, rasa untuk selalu berfikir dengan kreatif. Kreatif memikirkan dalam menjaga hidup sehat, kreatif menemukan ide memasak sehat, kreatif membantu anak - anak mengupgrade diri mereka sendiri, kreatif menciptakan komunikasi yang produktif dirumah, kreatif dalam mengtur emosi, kreatif menciptakan situasi rumah yang menyenangkan, pada akhirnya memang harus menjadi sekreatif mungkin.
Menjadi kreatif memang sebuah keharusan tetapi menjadi kreatif tidak boleh merubah diri kita menjadi orang lain. Menirukan boleh tetapi sebagi orang yang berfikir kreatif menirukan dengan `ala` diri kita sudah menjadi kewajiban. Berfikir kreatif adalah sarana yang tepat untuk mengupgrade diri kita untuk lebih baik dan lebih baik dalam menghadapi segala tantangan.
Berfikir kreatif, tetap menjadi diri sendiri, menjadi dibanggakan keluarga.

#tantangan 10 hari
#level9
#kuliahbunsayIip
#thinkcreative

Sabtu, 18 November 2017

Menulis

Sekelumit tentang Menulis dan Edting

 8 November 2017, diskusi tentang editing di kelas enrichment bunda sayang...
Adalah Pak Darma Eka Saputra yang menjadi nara sumber tema editing kali ini. Sekilas membaca profil dan perkenalan singkat, beliau sudah culup lama eksis di dunia per editan, dan.... ini adalah ilmu baru bagi saya. Menulis siapa pun bisa melakukannya, akan tetapi membuat tulisan itu enak di baca dan menarik perhatian serta dapat merubah cara pandang seseorang berdasarkan apa yang kita tulis memerlukan sebuah keahlian khusus dalam menata bahasa tulisan.

Untuk itu penyuntingan sebuah naskah tulisan sangat diperlukan, agar kalimat - kalimat dalam tulisan tersebut efektif, enak di baca dan terpenting adalah sesuai dengan kaidah Ejaan Bahasa Indonesia. Saat akan menulis seyogya nya kita juga harus sudah menentukan sasaran pembaca tulisan kita. Sebagai seorang penulis atau editor insting berbahasa nya pun perlu di asah dengan cara banyak membaca dan banyak menulis.

Sekedar menulis saja tidak cukup, tetapi perlu keberanian untuk mempublikasikan tulisan tersebut. Media yang bisa di pergunakan sebagai tempat publikasi pun bermacam - macam sesuai dengan kebutuhan penulis. Tips yang di bagi agar tulisan itu dapat di publikasikan :
1. judul dan isi tulisan sesuai
2. tidak rumit dan bertele -tele
3. sesuai dengan EBI (Ejaan Bahasa Indonesia)
4. tentukan target pembaca nya

Diakhir diskusi ada pernyataan yang menurut saya menarik dari salah satu peserta diskusi bahwa Semakin banyak kita membaca bacaan yang berkualitas, semakin berkulaitas pula bhasa dan tulisan serta insting bahasa kita.

Menulis adalah hal yang menyenangkan, akan lebih menyenangkan lagi bila tulisan tersebut bermanfaat bagi orang lain. Agar bermanfaat di perlukan tulisan yang menarik dan berkualitas baik secara materi dan tata bahasa tulisan, Editor yang baik adalah editor yang mampu menyampaikan maksud si penulis pada pembaca nya dengan tata bahasa yang menarik dan tidak membosankan.

Sumber : Hasil diskusi tentang materi editing enrichment bunsay nov 2017

#reviewediting
#bundasayang
#belajarmenulis

Pemilu Hexagon city di pekan ke-2

 Seperti layaknya seseorang yang berada di sebuah kota baru. Beradaptasi mulai dengan berkenalan dengan lingkungan sekitar, berkumpul dengan...