Jumat, 15 Mei 2020

Jurnal kupu - kupu pekan kedua (bagian 2) Aku seorang mentee

Mentorship program

Sebagai mentee, dalam program Mentorship ini saya memilih mentor penulis. Alasannya adalah saya ingin tetap bermanfaat bagi lingkungan sekitar dengan meninggalkan rekam jejak yang nyata.

Saat berkomunikasi langsung dengan mentor, saya mendapat kekuatan baru untuk memulai menulis. Dari 3 tulisan yang saya kirimkan pada mentor dua, 2 diantaranya sudah layak untuk di jadikan sebuah cerita atau tulisan di media sosial. Saya tidak memiliki kepercayaan diri yang tinggi akan hal ini, namun mentor saya mengatakan hal yang sebaliknya bahwa saya telah memiliki bakat menulis, dan hanya tinggal meningkatkan jam terbang dalam menulis.

Di moment ini saya mendapatkan amunisi untuk melatih menulis dengan konsisten menulis di media sosial dengan tema yang tidak harus mengundang opini orang banyak. Saran dari mabak ai demikian saya memanggil beliau, penulisan bisa dimulai dengan hal yang disukai dan disekitar kita yang sangat kita sukai contoh nya tentang anak - anak. 
Menulis di medsos bukan hanya sekedar melatih jam terbang menulis tetapi juga sebagai sarana untuk membuktikan eksistensi kemampuan kita dalam hal menulis pada khalayak ramai serta melatih meningkatkan kepercayaan diri dalam hal menulis.
Disaat nanti nya saya akan membuat sebuah buku (insyaallah) orang orang disekitar saya terutama teman teman saya di medsos sudah mengetahui bahwa memang saya menulis sejak lama. 

Saran yang luar biasa dari mentor saya adalah tidak peerlu memikirkan kritik orang banyak, jika itu akan menghambat perkembangan diri kita. 
Menulis yang bebas, bebas menulis seperti saat kita merdeka belajar dan belajar dengan merdeka.

#jurnalke2
#kelaskupukuou
#buncek
#ibu profesional

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pemilu Hexagon city di pekan ke-2

 Seperti layaknya seseorang yang berada di sebuah kota baru. Beradaptasi mulai dengan berkenalan dengan lingkungan sekitar, berkumpul dengan...